Tugas Pertemuan 1 - Etika Profesi Teknologi Infromasi & Komunikasi
Soal nomor 1:
- Berikan 3 contoh perubahan proses bisnis atau sosial akibat teknologi yang "melunturkan" nilai etika tradisional untuk tiap contoh nya, sebutkan teknologinya, model kerjanya, nilai etika tradisional yang hilang.
Contoh perubahan proses bisnis/sosial akibat teknologi yang melunturkan nilai etika tradisional:
1. Proses Jual Beli
Teknologi yang digunakan:
- Internet
Sebagai sarana untuk menghubungkan antar media. - Handphone/Komputer/Laptop
Sebagai media untuk bisa mengakses internet dan sebagai media untuk melakukan transaksi tersebut secara online.
Model Kerja:
- Masyarakat membuka situs toko online seperti bukalapak.com, tokopedia.com, atau shopee.com. Setelah membuka situs toko online tersebut masyarakat memilih barang yang dibutuhkan lalu mengklik tombol beli barang tersebut dan melakukan pembayaran sesuai dengan cara dan harga yang tertera, biasanya pembayaran bisa dilakukan melalui transfer rekening melalui atm, kartu kredit, alfamaret atau indomaret.
Etika Nasional yang Hilang:
- Secara tidak langsung masyarakat sudah memulai meninggalkan berbelanja secara datang langsung ke toko/pasar walaupun belum sepenuhnya masyarakat meninggalkannya.
Pada zaman sekarang ini masyarakat hanya mempunyai handphone/laptop/komputer dan mempunyai koneksi internet masyarakat sudah tidak perlu untuk keluar rumah untuk berbelanja untuk kebutuhannya.
Bahkan untuk proses tawar menawar bisa dilakukan secara online dan masyarakat juga dapat melihat promo secara langsung tanpa harus datang ke toko/pasar tersebut.
2. Social Media
Teknologi yang digunakan:
- Internet
Sebagai sarana untuk menghubungkan antar media - Handphone/Komputer/Laptop
Sebagai media untuk bisa mengakses internet dan untuk mengakses website social media.
Model Kerja:
- Masyarakat pada zaman dahulu berinteraksi sosial dengan bertatap muka secara langsung, tapi terbatasi oleh ruang dan waktu.
dengan hadir nya teknologi pada sekarang ini untuk berinteraksi sosial sudah tidak terbatasi oleh ruang dan waktu untuk bertatap muka, berbagi moment, sampai saling sapa juga bisa dilakukan di social media contoh nya seperti di website facebook, twitter, instagram, skype, whatsapp.
Etika Nasional yang Hilang:
- Masyarakat jarang berinteraksi sosial dengan bertatap muak secara langsung
- Memberi pengaruh pada rasa persaudaraan kita hilang.
3. Sarana Hiburan Sosial
Teknologi yang digunakan:
- Internet
Sebagai sarana untuk menghubungkan antar media - Handphone/Komputer/Laptop
Sebagai media untuk bisa mengakses internet dan untuk mengakses video game
- Masyarakat membuka aplikasi video game yang telah didownload di laptop/komputer/handphone tanpa harus bertatap muka dengan temannya
Etika Nasional Yang Hilang:
- Terkuburnya permainan-permainan tradisional
- Tidak saling bertatap muka untuk bermain game
- Malas Belajar, ketergantungan, lupa waktu, bolos sekolah
- Hilangnya sopan santun
Soal nomor 2:
- Pelanggaran terhadap etika akan mendapatkan sanksi sosial dan sanksi hukum, kapan pelanggaran etika memperoleh sanksi sosial akan tetapi tidak mendapatkan sanksi hukum. berikan contoh
Interaksi hubungan dalam kehidupan masyarakat senantiasa diwarnai dengan penyalahgunaan, pelanggaran, ataupun penyimpangan. Walaupun telah ada etika sebagai pedoman dalam mengatur kehidupan masyarakat, namun ada sebagian diantaranya yang tidak taat, atau menentang dan bahkan membuat pelanggaran terhadap pedoman yang telah ada.
Kondisi demikian akan menimbulkan ketidak seimbangan dalam masyarakat. Pola interaksi antar masyarakat tidak lagi berjalan lancar, karena muncul konflik dan saling tidak percaya, terjadi ketidakharmonisan dalam penghormatan terhadap etika yang ada, dimana ada yang masih setia terhadap etika, namun sebagian cenderung menentang dan membenarkan tindakannya. Dalam kondisi ini maka jika etika ataupun aturan yang berlaku tidak memiliki kemampuan untuk memecahkan permasalahan, maka masyarakat dalam kondisi krisis dan kekacauan pasti akan timbul.
Adapun beberapa hal yang membuat seseorang melanggar etika antara lain:
- Kebutuhan Individu :
Kebutuhan seringkali adalah hal utama yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan pelanggaran, misalnya seorang anak rela mencuri untuk mendapatkan uang demi untuk membayar uang tunggakan sekolah.
Seorang bapak yang akhirnya tewas digebukin massa gara-gara mengambil susu dan beras di swalayan untuk menyambung hidup bayi dan istrinya. Karyawan sebuah pabrik yang bertindak anarkis, karena THR belum juga dibayarkan, padahal sudah melebihi jadwal yang dietentukan pemerintah. - Tidak Ada Pedoman :
Ketika masyarakat dihadapkan pada persoalan yang belum jelas aturannya, maka mereka melakukan intrepretasi sendiri atas persoalan yang dialami. Contohnya pembangunan rumah kumuh di pinggir rel kereta api, di bawah jembatan layang, di tanah kosong.
Hal ini dikarenakan belum adanya perda ataupun ketentuan mengikat yang memberikan kejelasan bahwa daerah tersebut tidak boleh ditempati dan dibangun pemukiman liar. Sehingga masyarakat mengitrepretasikan, bahwa lahan kosong yang tidak digunakan boleh dibuat tempat tinggal, apalagi mereka bagian dari warga negara.
Sehingga pada saat tiba waktunya untk membersihkan, maka sudak terlalu komplek permasalahannya dan sulit dipecahkan. - Perilaku dan Kebiasaan Individu :
kebiasaan yang terakumulasi dan tidak dikoreksi akan dapat menimbulkan pelanggaran, contohnya;
anggota DPR yang setiap menelurkan kebijakan selalu ada komisi atau uang tips, ataupu ada anggota yang tidup pada saat sidang berlangsung.
Hal demikian ini salah dan keliru. Namunkarena teklah dilakukan bertahun-tahun, dan pelakunya hampir mayoritas, maka perilaku yang menyimpang tadi dianggap biasa, tidak ada masalah. - Lingkungan Yang Tidak Etis
Lingkungan yang memiliki daya dukung moral yang buruk, akan mampu membuat seseorang menjadi menyimpang perilakunya untuk tidak taat terhadap pedoman yang berlaku. Contonya seorang residivis kambuhan, yang selalu keluar masuk penjara.
Dalam penjara yang notabene merupakan tempat yang kurang baik, maka mempebgaruhi pola pikir seseorang. Sehingga setiap kali dia masuk penjara, ketika keluar telah memiliki informasi, keahlian, ketrampilan yang baru untuk dapat menyempurnakan tndakan kejahannya.
Sanksi Pelanggaran Etika
- Sanksi Sosial :
Sanksi ini diberikan oleh masyarakat sendiri, tanpa melibatkan pihak berwenang. Pelanggaran yang terkena sanksi sosial biasanya merupakan kejahatan kecil, ataupun pelanggaran yang dapat dimaafkan.
Dengan demikian hukuman yang diterima akan ditentukan leh masyarakat, misalnya membayar ganti rugi, pedoman yang digunakan adalah etika setempat berdasarkan keputusan bersama. - Sanksi Hukum :
Sanksi ini diberikan oleh pihak berwengan, dalam hal ini pihak kepolisian dan hakim. Pelanggaran yang dilakukan tergolong pelanggaran berat dan harus diganjar dengan hukuman pidana ataupun perdata. Pedomannya suatu KUHP.