Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian IP Address, Jenis dan Fungsinya

Jika Anda pernah menggunakan perangkat seperti laptop, komputer, ponsel, atau printer, maka Anda mungkin tahu bahwa setiap perangkat memiliki IP Address sendiri. Jika Anda penasaran tentang apa itu IP Address, jangan khawatir.

Dalam artikel ini, kami akan memberikan penjelasan tentang pengertian IP Address, cara kerja IP Address, fungsi IP Address, serta jenis-jenis IP Address yang ada. Selain itu, kami juga akan membahas ancaman keamanan yang terkait dengan IP Address dan cara mengatasinya

Pengertian IP Address

Pengertian IP Adress, Jenis dan Fungsinya

IP Address adalah sebuah identifier yang digunakan oleh protokol internet (IP) untuk mengidentifikasi perangkat yang terhubung ke jaringan, baik itu jaringan internet secara umum atau jaringan lokal. IP sendiri merupakan singkatan dari Internet Protocol, atau dalam bahasa Indonesia disebut Protokol Internet.

IP Address memungkinkan perangkat-perangkat tersebut berkomunikasi satu sama lain dan mengirimkan data melalui jaringan. Setiap perangkat yang terhubung ke jaringan memiliki IP Address yang unik dan terpisah, yang memungkinkan jaringan untuk membedakan antara satu perangkat dengan perangkat lain.

Fungsi IP Address

Fungsi utama dari IP Address adalah untuk mengidentifikasi dan menghubungkan perangkat yang terhubung ke jaringan internet atau jaringan lokal. Dengan menggunakan IP Address, setiap perangkat dapat terhubung dan berkomunikasi satu sama lain, serta dapat mengirim dan menerima data melalui jaringan.

Selain itu, IP Address juga memainkan peran penting dalam mengatur lalu lintas data di jaringan. Hal ini dilakukan dengan membagi jaringan menjadi beberapa bagian kecil yang disebut subnet, dan setiap perangkat diasosiasikan dengan IP Address yang unik di dalam subnet tersebut. Ini membantu mengatur lalu lintas data di jaringan dan memastikan bahwa data yang dikirim ke IP Address yang tepat sampai di tujuannya.

Selain itu, IP Address juga digunakan untuk menentukan lokasi geografis suatu perangkat yang terhubung ke jaringan. Dengan menggunakan informasi lokasi yang terkait dengan IP Address tersebut, perangkat dapat menampilkan konten yang sesuai dengan lokasi geografis pengguna, atau memungkinkan pengguna untuk mengakses situs web yang diblokir di wilayah tertentu.

Cara Kerja IP Address

Cara kerja IP Address adalah dengan mengirimkan data dari satu perangkat ke perangkat lain melalui jaringan. Ketika suatu perangkat ingin mengirimkan data ke perangkat lain, ia akan mengirimkan data tersebut ke IP Address tujuan yang unik. Setelah data tersebut dikirim, protokol internet (IP) akan mengambil alih dan mengatur bagaimana data tersebut dikirimkan melalui jaringan.

Pertama-tama, protokol IP akan membagi data yang akan dikirim menjadi beberapa bagian kecil yang disebut "paket". Setiap paket akan diberi header yang berisi informasi tentang IP Address pengirim dan IP Address penerima, serta informasi lain yang dibutuhkan untuk mengirimkan paket tersebut melalui jaringan.

Setelah paket dibuat, protokol IP akan mengirimkannya ke jaringan dengan menggunakan protokol jaringan lain, seperti Ethernet atau WiFi. Setiap perangkat di jaringan akan menerima paket tersebut dan memeriksa header-nya untuk menentukan apakah paket tersebut harus diteruskan ke perangkat lain atau harus diterima oleh perangkat itu sendiri.

Jika paket tersebut harus diteruskan, perangkat akan mengirimkannya ke perangkat lain yang memiliki IP Address yang sesuai dengan tujuan paket tersebut. Jika paket tersebut harus diterima oleh perangkat itu sendiri, maka perangkat akan mengeluarkan paket tersebut dan menggabungkannya kembali menjadi data yang utuh.

Setelah semua paket yang dikirimkan telah tiba di tujuan, perangkat penerima akan menggabungkan kembali semua paket tersebut menjadi data yang utuh dan dapat diolah sesuai dengan kebutuhannya. Dengan demikian, IP Address memainkan peran penting dalam mengirimkan data dari satu perangkat ke perangkat lain melalui jaringan.

Jenis-Jenis IP Address

Terdapat dua versi IP Address yang umum digunakan, yaitu IPv4 dan IPv6. Selain itu, IP Address yang digunakan oleh konsumen juga dibagi menjadi empat jenis, yaitu IP Address Private, IP Address publik, IP Address dinamis, dan IP Address statis.

Ada juga dua jenis IP Address yang digunakan oleh website, yaitu IP Address shared (bersama) dan IP Address dedicated (khusus). Berikut ini adalah penjelasan lebih rinci mengenai setiap jenis IP Address tersebut

1. IPv4

IPv4 (Internet Protocol version 4) adalah versi IP Address yang paling banyak digunakan saat ini. Setiap IP Addressv4 terdiri dari empat bilangan bulat yang dipisahkan oleh titik, misalnya 192.168.1.1. Setiap bilangan tersebut merupakan bagian dari IP Address yang disebut "oktet". Jumlah oktet yang tersedia pada IP Addressv4 terbatas, sehingga jumlah IP Addressv4 yang tersedia juga terbatas.

IPv4 umumnya digunakan oleh perangkat yang terhubung ke jaringan internet atau jaringan lokal, seperti komputer, laptop, ponsel, printer, dan lain-lain. Sebagian besar jaringan internet saat ini masih menggunakan IP Addressv4, meskipun IP Addressv6 mulai lebih banyak digunakan di beberapa negara.

Kelebihan dari IPv4 adalah bahwa ia telah lama digunakan dan telah teruji dengan baik, sehingga sangat stabil dan dapat diandalkan. Namun, kekurangannya adalah jumlah IP Addressv4 yang tersedia terbatas, sehingga dapat terjadi kekurangan IP Addressv4 di masa depan.

2. IPv6

IPv6 (Internet Protocol version 6) adalah versi IP Address yang lebih baru dan memiliki jumlah alamat yang lebih besar dibandingkan dengan IP Addressv4. Setiap IP Addressv6 terdiri dari enam blok yang masing-masing terdiri dari empat karakter heksadesimal, dipisahkan oleh titik. Contoh IP Addressv6 adalah 2001:0db8:85a3:0000:0000:8a2e:0370:7334. Jumlah IP Addressv6 yang tersedia sangat besar sehingga tidak akan habis digunakan dalam waktu yang sangat lama.

IPv6 mulai lebih banyak digunakan di beberapa negara karena jumlah IP Addressv4 yang tersedia semakin terbatas. IPv6 juga memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan IPv4, seperti kemampuan untuk mengirimkan data dengan kecepatan yang lebih tinggi, serta menyediakan dukungan untuk fitur-fitur baru yang tidak tersedia pada IPv4. Namun, masih ada beberapa perangkat yang tidak dapat menggunakan IPv6, sehingga masih diperlukan dukungan untuk IPv4.

3. Private IP

IP Address Private adalah IP Address yang digunakan oleh perangkat di dalam jaringan lokal, seperti komputer, router, printer, dan lain-lain. IP Address Private biasanya terdiri dari empat bilangan bulat yang dipisahkan oleh titik, dengan bilangan-bilangan tersebut berada dalam rentang 10.0.0.0 hingga 10.255.255.255, 172.16.0.0 hingga 172.31.255.255, atau 192.168.0.0 hingga 192.168.255.255.

Contoh IP Address Private adalah 192.168.1.1, 10.0.0.1, atau 172.16.0.1. IP Address Private biasanya digunakan di jaringan lokal karena alamat tersebut tidak dapat diakses dari internet, sehingga lebih aman dari ancaman keamanan yang datang dari luar jaringan. Namun, IP Address Private juga memiliki kekurangan, yaitu tidak dapat diakses dari luar jaringan, sehingga tidak dapat digunakan untuk mengakses perangkat atau layanan yang terhubung ke internet.

4. Public IP

IP Address publik adalah IP Address yang digunakan oleh perangkat yang terhubung ke internet. IP Address publik biasanya diberikan oleh penyedia internet (ISP) kepada perangkat yang terhubung ke internet melalui modem atau router. IP Address publik biasanya terdiri dari empat bilangan bulat yang dipisahkan oleh titik, dengan bilangan-bilangan tersebut berada di luar rentang IP Address privat yang disebutkan di atas.

Contoh IP Address publik adalah 220.247.236.99, 103.15.226.142, atau 180.250.87.31. IP Address publik dapat diakses dari internet, sehingga dapat digunakan untuk mengakses perangkat atau layanan yang terhubung ke internet. Namun, IP Address publik juga rentan terhadap ancaman keamanan yang datang dari internet, sehingga perlu dipertimbangkan keamanan tambahan untuk melindungi perangkat yang menggunakan IP Address publik.

5. IP Address Dinamis

IP Address dinamis adalah IP Address yang diberikan kepada perangkat secara otomatis oleh server DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) setiap kali perangkat terhubung ke jaringan. IP Address dinamis biasanya digunakan di jaringan lokal yang menggunakan server DHCP untuk mengelola IP Address yang tersedia.

Contoh IP Address dinamis adalah 192.168.1.100, 10.0.0.200, atau 172.16.0.150. IP Address dinamis memiliki kelebihan yaitu mudah diatur dan diubah sesuai kebutuhan, sehingga tidak perlu mengeluarkan banyak upaya untuk mengelola IP Address. Namun, kekurangan dari IP Address dinamis adalah bahwa ia dapat berubah setiap kali perangkat terhubung ke jaringan, sehingga tidak stabil dan dapat menyulitkan dalam melakukan remote access ke perangkat tersebut.

6. IP Address Statis

IP Address statis adalah IP Address yang diberikan kepada perangkat secara manual dan tidak berubah-ubah setiap kali perangkat terhubung ke jaringan. IP Address statis biasanya digunakan untuk perangkat yang memerlukan akses yang stabil dan terprediksi, seperti server, router, atau perangkat yang sering digunakan untuk remote access.

Contoh IP Address statis adalah 192.168.1.1, 10.0.0.1, atau 172.16.0.1. IP Address statis memiliki kelebihan yaitu stabil dan mudah diingat, sehingga mudah untuk melakukan remote access ke perangkat tersebut. Namun, kekurangan dari IP Address statis adalah bahwa ia harus dikonfigurasi secara manual dan tidak dapat diubah secara otomatis, sehingga membutuhkan lebih banyak upaya untuk mengelolanya.

7. Shared IP Address

IP Address shared (bersama) adalah IP Address yang digunakan oleh beberapa website yang dihosting di server yang sama. IP Address shared biasanya digunakan oleh hosting provider untuk mengurangi biaya dan membuat penggunaan server lebih efisien.

Contoh IP Address shared adalah 202.67.220.220, 103.224.182.250, atau 180.149.128.44. IP Address shared memiliki kelebihan yaitu harganya lebih murah dibandingkan dengan IP Address dedicated, sehingga lebih cocok untuk website dengan traffic yang tidak terlalu tinggi. Namun, kekurangan dari IP Address shared adalah bahwa website yang menggunakan IP Address shared dapat terkena dampak negatif dari website lain yang juga menggunakan IP Address yang sama, seperti masalah keamanan atau performa yang buruk.

8. Dedicated IP Address

IP Address dedicated (khusus) adalah IP Address yang hanya digunakan oleh satu website saja. IP Address dedicated biasanya digunakan oleh website yang memerlukan akses yang lebih stabil dan bebas dari dampak negatif dari website lain.

Contoh IP Address dedicated adalah 220.247.236.99, 103.15.226.142, atau 180.250.87.31. IP Address dedicated memiliki kelebihan yaitu menyediakan akses yang lebih stabil dan bebas dari dampak negatif dari website lain, sehingga lebih cocok untuk website dengan traffic yang tinggi atau yang memerlukan keamanan yang lebih tinggi. Namun, kekurangan dari IP Address dedicated adalah harganya lebih mahal dibandingkan dengan IP Address shared, sehingga tidak semua website dapat membelinya.

Bagaimana Cara IP Address Didistribusikan?

IP Address didistribusikan ke perangkat yang terhubung ke jaringan melalui protokol DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol). Protokol DHCP adalah sebuah protokol yang digunakan untuk mengelola IP Address yang tersedia di jaringan dan memberikan IP Address ke perangkat yang meminta IP Address.

Saat perangkat terhubung ke jaringan, perangkat tersebut akan mengirimkan permintaan IP Address ke server DHCP. Server DHCP kemudian akan mengecek IP Address yang tersedia dan memberikan IP Address ke perangkat yang meminta IP Address. Server DHCP juga akan memberikan informasi lain seperti alamat gateway, alamat DNS, dan lain-lain kepada perangkat yang meminta IP Address.

Proses distribusi IP Address oleh server DHCP dapat dilakukan secara otomatis atau manual, tergantung pada konfigurasi jaringan. IP Address yang diberikan oleh server DHCP dapat berupa IP Address dinamis atau IP Address statis, tergantung pada pengaturan yang telah ditetapkan.

1. Private IP Address

IP Address privat biasanya didistribusikan ke perangkat yang terhubung ke jaringan lokal melalui server DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol). Saat perangkat terhubung ke jaringan lokal, perangkat tersebut akan mengirimkan permintaan IP Address ke server DHCP. Server DHCP kemudian akan mengecek IP Address yang tersedia di jaringan lokal dan memberikan IP Address privat ke perangkat yang meminta IP Address.

Proses distribusi IP Address privat oleh server DHCP dapat dilakukan secara otomatis atau manual, tergantung pada konfigurasi jaringan. IP Address privat yang diberikan oleh server DHCP dapat berupa IP Address dinamis atau IP Address statis, tergantung pada pengaturan yang telah ditetapkan.

IP Address privat biasanya digunakan di jaringan lokal karena alamat tersebut tidak dapat diakses dari internet, sehingga lebih aman dari ancaman keamanan yang datang dari luar jaringan. Namun, IP Address privat juga memiliki kekurangan, yaitu tidak dapat diakses dari luar jaringan, sehingga tidak dapat digunakan untuk mengakses perangkat atau layanan yang terhubung ke internet.

Selain itu, IP Address privat juga harus diatur dengan benar agar tidak terjadi bentrokan dengan IP Address lain yang ada di jaringan lokal. Hal ini perlu diperhatikan terutama jika jaringan lokal terdiri dari beberapa perangkat yang terhubung secara langsung atau melalui router.

Server DHCP biasanya akan memastikan bahwa IP Address yang diberikan tidak bentrok dengan IP Address lain yang ada di jaringan lokal, namun perlu diperhatikan juga apakah ada perangkat yang menggunakan IP Address statis yang sama dengan IP Address yang akan diberikan oleh server DHCP.

2. Public IP Address

IP Address publik biasanya didistribusikan ke perangkat yang terhubung ke internet melalui penyedia internet (ISP). Saat perangkat terhubung ke internet, perangkat tersebut akan mengirimkan permintaan IP Address ke penyedia internet. Penyedia internet kemudian akan memberikan IP Address publik ke perangkat yang meminta IP Address.

Proses distribusi IP Address publik oleh penyedia internet biasanya dilakukan secara otomatis, namun tergantung pada jenis layanan yang diberikan oleh penyedia internet. Beberapa penyedia internet menyediakan layanan IP Address dinamis, di mana IP Address publik akan berubah setiap kali perangkat terhubung ke internet. Sedangkan beberapa penyedia internet lain menyediakan layanan IP Address statis, di mana IP Address publik tidak akan berubah setiap kali perangkat terhubung ke internet.

IP Address publik dapat diakses dari internet, sehingga dapat digunakan untuk mengakses perangkat atau layanan yang terhubung ke internet. Namun, IP Address publik juga rentan terhadap ancaman keamanan yang datang dari internet, sehingga perlu dipertimbangkan keamanan tambahan untuk melindungi perangkat yang menggunakan IP Address publik.

3. IP Address Dinamis

IP Address dinamis biasanya didistribusikan ke perangkat yang terhubung ke jaringan lokal melalui server DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol). Saat perangkat terhubung ke jaringan lokal, perangkat tersebut akan mengirimkan permintaan IP Address ke server DHCP. Server DHCP kemudian akan mengecek IP Address yang tersedia di jaringan lokal dan memberikan IP Address dinamis ke perangkat yang meminta IP Address.

Proses distribusi IP Address dinamis oleh server DHCP dapat dilakukan secara otomatis atau manual, tergantung pada konfigurasi jaringan. IP Address dinamis yang diberikan oleh server DHCP akan berubah setiap kali perangkat terhubung ke jaringan, sehingga tidak stabil dan dapat menyulitkan dalam melakukan remote access ke perangkat tersebut.

IP Address dinamis biasanya digunakan di jaringan lokal karena mudah diatur dan diubah sesuai kebutuhan, sehingga tidak perlu mengeluarkan banyak upaya untuk mengelola IP Address. Namun, kekurangan dari IP Address dinamis adalah bahwa ia dapat berubah setiap kali perangkat terhubung ke jaringan, sehingga tidak stabil dan dapat menyulitkan dalam melakukan remote access ke perangkat tersebut.

4. Alamat IP Statis

Alamat IP statis biasanya didistribusikan ke perangkat yang terhubung ke jaringan lokal melalui konfigurasi manual. Saat perangkat terhubung ke jaringan lokal, alamat IP statis harus dikonfigurasi secara manual di perangkat tersebut atau di server DHCP yang mengelola alamat IP di jaringan lokal.

Proses distribusi alamat IP statis dilakukan secara manual dengan mengkonfigurasi alamat IP statis di perangkat atau di server DHCP yang mengelola alamat IP di jaringan lokal. Alamat IP statis yang dikonfigurasi akan tetap stabil dan tidak berubah setiap kali perangkat terhubung ke jaringan, sehingga mudah untuk melakukan remote access ke perangkat tersebut.

Alamat IP statis biasanya digunakan untuk perangkat yang memerlukan akses yang stabil dan terprediksi, seperti server, router, atau perangkat yang sering digunakan untuk remote access. Namun, kekurangan dari alamat IP statis adalah bahwa ia harus dikonfigurasi secara manual dan tidak dapat diubah secara otomatis, sehingga membutuhkan lebih banyak upaya untuk mengelolanya.

Ancaman Keamanan terkait Alamat IP

Terdapat beberapa ancaman keamanan yang terkait dengan alamat IP, di antaranya adalah:

1. Spoofing IP

Spoofing IP adalah tindakan mengirimkan pesan atau permintaan dengan menggunakan alamat IP yang tidak sah atau palsu. Spoofing IP dapat dilakukan dengan menggunakan software atau aplikasi khusus, sehingga dapat mengelabui penerima pesan atau permintaan mengenai asal-usul pesan atau permintaan tersebut.

2. Scanning IP

Scanning IP adalah tindakan mencari kerentanan jaringan dengan mengirimkan permintaan ke banyak alamat IP secara bersamaan. Scanning IP dapat dilakukan dengan menggunakan software atau aplikasi khusus, sehingga dapat menemukan kerentanan jaringan yang dapat diakses oleh peretas.

3. DDoS Attack

DDoS (Distributed Denial of Service) Attack adalah tindakan mengirimkan permintaan ke alamat IP secara masif dan berulang-ulang sehingga menyebabkan perangkat atau server yang menggunakan alamat IP tersebut menjadi tidak dapat diakses. DDoS Attack dapat dilakukan dengan menggunakan software atau aplikasi khusus, sehingga dapat menyebabkan downtime pada perangkat atau server yang menggunakan alamat IP tersebut.

Untuk mencegah ancaman keamanan yang terkait dengan alamat IP, perlu dilakukan beberapa tindakan pencegahan seperti menggunakan firewalls, menggunakan alamat IP yang terencana dengan benar, menggunakan alamat IP yang tidak mudah ditebak, dan memperbaharui software atau aplikasi secara berkala.

Cara Mencegah Ancaman Keamanan IP Address

Untuk cara mencegah ancaman keamanan yang terkait dengan alamat IP, perlu dilakukan beberapa tindakan pencegahan seperti:

  • Menggunakan firewalls: Firewalls adalah perangkat atau software yang digunakan untuk memfilter trafik jaringan berdasarkan aturan yang telah ditetapkan. Dengan menggunakan firewalls, Anda dapat memblokir trafik jaringan yang tidak diinginkan atau mengizinkan hanya trafik jaringan yang diinginkan.
  • Menggunakan alamat IP yang terencana dengan benar: Dengan menggunakan alamat IP yang terencana dengan benar, Anda dapat meminimalkan kemungkinan terjadinya bentrokan alamat IP di jaringan. Selain itu, Anda juga dapat mengelola alamat IP dengan lebih mudah dan efisien.
  • Menggunakan alamat IP yang tidak mudah ditebak: Dengan menggunakan alamat IP yang tidak mudah ditebak, Anda dapat meminimalkan kemungkinan terjadinya ancaman keamanan seperti spoofing IP atau scanning IP.
  • Memperbaharui software atau aplikasi secara berkala: Dengan memperbaharui software atau aplikasi secara berkala, Anda dapat memastikan bahwa perangkat atau jaringan Anda memiliki keamanan yang terbaru dan terpercaya. Selain itu, Anda juga dapat menghindari kerentanan yang mungkin terjadi pada software atau aplikasi yang telah lama tidak diperbaharui.
  • Menggunakan Virtual Private Network (VPN): VPN adalah jaringan yang terhubung ke internet melalui koneksi aman yang dienkripsi. Dengan menggunakan VPN, Anda dapat menyembunyikan alamat IP asli Anda dan menggunakan alamat IP virtual yang diberikan oleh VPN. Hal ini dapat membantu menghindari ancaman keamanan yang datang dari internet.
  • Mengaktifkan pengamanan jaringan: Mengaktifkan pengamanan jaringan seperti WPA2 atau WPA3 dapat membantu menghindari ancaman keamanan yang datang dari jaringan. Pengamanan jaringan dapat mengenkripsi trafik jaringan sehingga tidak dapat diakses oleh pihak yang tidak berwenang.
  • Menggunakan alamat IP publik yang aman: Menggunakan alamat IP publik yang aman dapat membantu menghindari ancaman keamanan yang terkait dengan alamat IP publik. Beberapa penyedia internet menyediakan alam


Internet Protocol Address, atau Alamat IP, adalah serangkaian angka unik yang mengidentifikasi komputer atau perangkat dalam jaringan.

Versi IP address yang paling umum digunakan adalah IPv4, sementara penggantinya adalah IPv6. Selain kedua protokol ini, ada juga IP address publik dan pribadi (private), yang bisa berupa IP address dinamis atau statis.

Umumnya, IP address dinamis lebih disukai daripada IP address statis karena lebih aman. Namun, IP statis mungkin diperlukan apabila orang-orang memerlukan akses tetap ke sebuah perangkat, misalnya printer.

Nah, melalui artikel ini, Anda sudah mempelajari pengertian IP address beserta fungsi dan cara kerjanya. Satu hal yang perlu diingat, para penjahat bisa dengan mudah menemukan IP address private dan public Anda.

Jadi, tunggu apa lagi? Mulailah lebih waspada saat menjelajahi internet dan selalu lindungi IP address Anda. Terima kasih sudah membaca artikel Pengertian IP Address, Jenis dan Fungsi, Jika artikel ini bermanfaat anda bisa share ke teman-teman anda.